20 Juni


Tips Menghilangkan Sakit Perut Saat Haid

Sakit perut saat haid menjadi hal biasa bagi kebanyakan perempuan. Namun intensitas rasa sakit yang dialami tiap perempuan berlainan. Ada yang sakitnya ringan dan lekas hilang, ada pula yang sangat hebat dan tak tertahankan. Rasa sakit yang muncul ketika datang bulang ini perlu mendapat perhatian terutama jika terus menimbulkan gangguan.

 

Sakit Perut Saat Haid, Apakah Berbahaya?

Sakit perut saat haid adalah rasa nyeri di bagian bawah batang tubuh (panggul) yang muncul beberapa hari sebelum, selama, atau setelah periode menstruasi. Nyeri itu cenderung terasa intens sekitar 24 jam setelah menstruasi dimulai dan mereda dua hingga tiga hari kemudian. Sakit biasanya terasa seperti kram atau tajam dan timbul-tenggelam, tapi bisa juga berupa nyeri tumpul dan konstan. Terkadang rasa sakit menjalar sampai ke punggung bawah dan kaki.

Secara umum, sakit perut saat haid atau dismenorhea tidak berbahaya. Namun bisa juga rasa nyeri itu menjadi gejala adanya penyakit yang bersumber dari sekitar rahim, misalnya:

  • Fibroid rahim: adanya pertumbuhan jaringan non-kanker di area rahim
  • Endometriosis: kelainan berupa pertumbuhan jaringan yang biasanya melapisi rahim pada luar rahim
  • Stenosis serviks: kondisi ketika leher rahim menyempit
  • Penyakit radang panggul: infeksi pada organ reproduksi
  • Adenomiosis: tumbuhnya jaringan lapisan rahim ke dalam dinding Rahim

 

Rasa sakit saat haid yang diakibatkan oleh beberapa penyakit ini biasanya dibarengi dengan gejala lain seperti mual dan muntah, pusing, serta darah yang keluar lebih banyak. Menstruasi juga biasanya terjadi secara tidak teratur dengan rasa sakit yang hebat pada beberapa hari pertama haid.

 

Siapa Saja Seseorang yang Berisiko Mengalami Sakit Perut Saat Haid

Lebih dari separuh perempuan yang mengalami menstruasi merasakan sakit perut saat haid selama satu atau dua hari setiap bulan menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Jadi pada dasarnya nyeri menstruasi ini adalah hal yang normal. Semua perempuan berisiko mengalaminya.

Perempuan remaja yang baru saja memasuki masa menstruasi lebih sering mengalami sakit perut saat haid. Rasa nyeri itu biasanya terjadi selama dua-tiga hari dengan siklus menstruasi yang belum teratur. Seiring dengan pertambahan usia dan kematangan organ reproduksi, rasa sakit saat menstruasi cenderung berkurang dan siklus menstruasi lebih teratur.

Adapun bagi perempuan yang mengidap beberapa penyakit seputar organ reproduksi, risiko mengalami sakit perut saat haid lebih besar. Intensitas nyeri yang dirasakan juga lebih tinggi sehingga memerlukan perhatian lebih secara medis.

 

Penyebab Sakit Perut Saat Haid

Sakit perut saat haid atau dismenorea bisa dibedakan menjadi dua macam berdasarkan penyebabnya, yakni primer dan sekunder.

Dismenorea primer: disebabkan oleh perubahan material kimia alami dalam tubuh. Material kimia yang disebut prostaglandin ini dibuat di lapisan rahim dan memiliki efek seperti hormon yang menyebabkan otot dan pembuluh darah rahim berkontraksi sehingga muncul efek nyeri. Pada hari pertama menstruasi, ada pasokan prostaglandin dalam jumlah besar. Tapi saat lapisan rahim luruh dan perdarahan berlanjut, tingkat prostaglandin turun. Itulah sebabnya rasa sakit cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama menstruasi.

Dismenorea sekunder: disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi, seperti fibroid, tumor, endometriosis, penyakit radang panggul, atau pertumbuhan pada rahim, indung telur, atau organ lainnya. Dalam hal ini, nyeri biasanya lebih terasa saat haid Anda dan sering berlangsung lebih lama daripada kram menstruasi biasa. Jaringan parut dari operasi sebelumnya atau jenis alat kontrasepsi IUD juga dapat menyebabkan dismenorea sekunder.

 

Cara Menghilangkan Sakit Perut Saat Haid

Bagi banyak orang, perawatan di rumah bisa menjadi cara untuk menghilangkan sakit perut saat haid. Caranya antara lain:

  • Mandi berendam dengan air hangat
  • Membebat perut dengan handuk hangat atau botol berisi air panas
  • Melakukan teknik pernapasan dalam
  • Melakukan meditasi atau yoga
  • Memijat area perut yang nyeri dengan lembut menggunakan minyak hangat
  • Minum obat antinyeri seperti ibuprofen dan asetominofen
  • Beristirahat

Sakit Perut Saat Haid Tak Kunjung Sembuh

Jika sakit perut saat haid tak kunjung sembuh setelah menjalani perawatan di rumah, mungkin itu tandanya ada masalah medis yang butuh penanganan dokter. Cek apakah ada gejala seperti:

  • Rasa sakit hebat muncul secara tiba-tiba
  • Sakit terus-menerus
  • Demam
  • Keluarnya cairan seperti nanah dari vagina
  • Rasa sakit yang tajam kian terasa ketika perut disentuh dengan lembut atau bahkan ketika bergerak sedikit saja

Rasa nyeri normalnya sudah hilang setelah hari ketiga menstruasi meski tanpa perawatan khusus. Bila perut masih terasa sakit dan apalagi ada gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya pertimbangkan untuk memeriksakan kesehatan organ reproduksi ke dokter spesialis.

Kapan Harus ke Dokter?

Rasa sakit saat haid memang bukan penyakit dan umum terjadi pada kebanyakan perempuan. Namun Anda tetap harus memperhatikan rasa nyeri yang muncul ketika menstruasi agar bisa segera bertindak jika curiga rasa nyeri itu berbeda dengan biasanya. Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter bila obat antinyeri tak bisa meredakan rasa sakit. Begitu pula bila kehidupan Anda benar-benar terganggu akibat rasa sakit saat haid, misalnya jadi tidak bisa bekerja, sekolah, atau beraktivitas biasa. Bila nyeri masih terasa bahkan ketika sudah tidak haid, kemungkinan besar ada masalah kesehatan yang butuh tindakan medis secepatnya.

Tag:
Kesehatan,Haid,Sakit
Terima kasih atas kepercayaan Anda
dalam memilih Rumah Sakit Bersalin Keluarga sebagai
penyedia layanan kesehatan untuk Anda dan keluarga.
Pendaftaran Online